50 negara akan hadiri simposium rumput laut di Bali

sebanyak 50 negara diperkirakan mengikuti acara simposium perihal komoditas rumput laut internasional, international seaweed symposium pada bali, 21-26 april 2013.

perwakilan dari 50 negara rencananya hadir pada acara tersebut, papar ketua asosiasi rumput laut indonesia (arli) safari azis dalam konferensi pers yang diselenggarakan dalam menara kamar dagang juga industri (kadin), jakarta, senin.

namun, berdasarkan dia, amat disayangkan makalah yang ingin dipresentasikan indonesia masih kurang banyak dibanding negara lain semisal malaysia.

iss adalah pertemuan ilmiah dan bisnis dan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali serta pertama kali digelar dalam edinburg, inggris, di 1952.

Informasi Lainnya:

indonesia terpilih dijadikan penyelenggara iss ke-21, seperti yang telah ditetapkan di pelaksanaan iss ke-20 di ensenada, meksiko, di 2010.

terpilihnya indonesia dijadikan web penyelenggaraan acara itu adalah hasil sebuah perjuangan dan lama serta merupakan suatu kesempatan dan menarik kepada indonesia supaya menunjukkan seluruh hasil yang telah dicapai untuk produsen dan pengelola rumput laut, ujarnya.

ia memaparkan kiranya acara iss selama bali itu hendak bertemakan seaweed science for sustainable prosperity yang menekankan pentingnya peran penelitian ilmiah selama pengembangan budidaya juga pemanfaatan rumput laut.

ia serta menuturkan acara tersebut terdiri atas berbagai program semisal pembahasan berbagai hasil penelitian, pameran dagang, serta temu bisnis. ia pun harapkan iss ke-21 ini akan merupakan daya ungkit untuk memperkuat industri rumput laut nasional.

sementara itu, wakil ketua publik kadin jenis kelautan juga perikanan yugi prayanto menungkapkan pihaknya terus memfasilitasi juga mendukung asosiasi dan ingin menggelar kegiatan menarik berskala nasional maupun internasional.

apalagi komoditas rumput laut indonesia dan turunannya memiliki banyak nilai tambah makanya diharapkan dan bisa menambah entrepreneur sehingga selaras melalui tugas kadin, katanya juga menegaskan kiranya rumput laut adalah komoditas yang prospektif.